pelaku penyerangan
Laporan wartawan Islampos A. Furqan dan Muhammad Pizaro
PENYERANGAN yang dilakukan gerombolan Syiah ke kompleks majelis Az Zikra di Sentul Bogor, ditanggapi beragam oleh beberapa pihak.

Ahlul Bait Indonesia (ABI) dalam rilisnya kepada Islampos menyesalkan insiden penyerangan tersebut dan menegaskan bahwa para penyerang bukanlah dari jamaah Syiah.

Begitu juga anggota DPR Jalaludin Rahmat yang merupakan petinggi Ikatan Ahlul Bait Indonesia (IJABI), menyatakan bahwa para penyerang kompleks majelis Az Zikra bukan orang Syiah.
Namun apakah seperti itu bagaimanakah fakta di lapangan? Dalam penelusuran Islampos, kami menemukan sejumlah fakta menarik.
Menurut warga Sentul, pria bernama Habib Ibrahim adalah orang yang sama dalam kasus penyerangan terhadap Masjid As Sa’adah, Perumahan Mutiara Sentul, pada 30 Januari 2015.
Menurut pengacara Front Pembela Islam sekaligus jamaah Masjid As Sa’adah, Ikhwan Kotatua, modus penyerangan Majelis Az Zikra, sama dengan yang terjadi di Masjid As Saadah.
Kala itu, Masjid As Sa’adah berencana menggelar Kajian Bahaya Syiah dengan mengundang pembicara Wakil Syuriah PWNU Jatim, Habib Ahmad Zein al Kaff.
“Mereka datang bergerombol dengan motor dan memakai atribut FBR,” ujar Ikhwan.
Saat itu, lanjut Ikhwan, Habib Ibrahim dan massanya menerobos masuk masjid dan memaksa DKM untuk membatalkan kajian bahaya Syiah.
“Mereka memaksa warga untuk menandatangani penolakan acara,” ujar Ikhwan.

Baca artikel  selengkapnya di RITUAL SYIAH tafhadol
Sayang laporan warga untuk mengusut kasus ini tak diladeni oleh pihak aparat keamanan.
“Kami bersama warga sudah mendatangi pihak kepolisian, namun Polisi mengatakan bukti kami tidak lengkap,” kata Ikhwan. “Akhirnya warga disuruh pulang,“ sambungnya.
Bukan kali ini saja umat Islam kecewa dengan tindakan kepolisian. Dalam kasus serangan anggota LDII ke Masjid kampus Universitas Ibnu Khaldun, pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) merasa tidak puas dengan kinerja korps Bhayangkara ini. Meski sejumlah bukti sudah disodorkan kepada Polres Bogor, namun kasus ini sekarang mangkrak.
“Kasus ini tidak jelas bagaimana kelanjutannya,” keluh Ketua MUI Kota Bogor bidang Pengkajian, Penelitian, dan Aliran Sesat, Wilyudin Dhani kepadaIslampos.
Balik ke masalah penyerangan terhadap Masjid Az Zikra, keterlibatan kelompok Syiah dalam serangan ini semakin dikuatkan dengan pengakuan Staff Yayasan Az Zikra Irwan dan Ketua Yayasan Az- Zikra Khotib Kholil.
Saat menemui Faisal Salim (korban penganiayaan) di Polres Bogor, keduanya melihat para pelaku ibadah Shalat Subuh di Masjid Polres Bogor dengan mengunakan batu turba  (batu yang dijadikan tempat sujud penganut Syiah-red), satu paket tanah yang dipercaya berasal dari kota Karbala di Iraq. Jumlah mereka sekitar 3-4 orang.
Ketua Divisi Dakwah dan Pendidikan Majelis Zikir Az Zikra menambahkan, saat dirinya mendatangi Polsek Babakan Madang (Faisal Salim akhirnya dipindakan ke Polres Bogor, jam 1.30 dini hari), mendengar yel-yel khas Syiah yang dilantunkan para pelaku serangan.
“Saat kita melantunkan takbir dan yel-yel Az-Zikra, mereka membalasnya dengan yel-yel ‘Ya Hussein, Ya Ali’”.

Islampos mencoba melakukan konfirmasi dengan Habib Ibrahim dan pengikutnya, namun polisi melarang kami. “Tunggu proses penyidikan,” kata Kabagops Polres Bogor Kompol Imron Ermawan. Kami hanya diizinkan melihatnya dari luar ruang pemeriksaan.
Di situ, Habib Ibrahim tampak hanya mondar-mandir di ruangan pemeriksaan berkaca hitam. Mengenakan kaos oblong berwarna abu-abu, pria tambun ini berjalan sendirian di tengah para pengikutnya di sisi kiri dan kanan yang terlihat kelelahan.
Sementara, sang pemimpin hanya bertolak pinggang dengan menjatuhkan tatapannya ke bawah lantai berwarna putih. Begitulah gaya Habib Ibrahim menghabiskan waktunya berjam-jam di ruang pemeriksaan.
“Ibrahim!” sahut wartawan. Dan Habib Ibrahim segera mendongakkan kepalanya.[rn/Islampos]
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: