AntiLiberalNews | Hidayatullah – Salah satu cara penyebaran Syiah di Indonesia adalah mempropaganda bahwa Negara Iran dan Hizbullah Libanon sebagai negara dan organisasi terdepan dalam melawan Amerika dan Zionis Israel.
Demikian salah satu pernyataan Direktur An Nashr Institute, Munarman SH dalam bedah buku “Syiah dan Zionis Bersatu Hantam Islam” di Islamic Center Pondok Gede di Bekasi, Sabtu (13/07/2013) kemarin.
Lebih jauh, Munarman, mengingatkan umat Islam Indonesia perlu mengetahui beberapa strategi Syiah dalam melakukan perekrutan di Indonesia.
“Saya menyatakan inilah metode rekrutmen Syiah di Indonesia,” ujarnya.
Lebih jauh, ia mengungkap beberapa strategi. Pertama, propaganda Iran dan Hizbullah, Kedua Libanon. Setelah umat Islam mengagumi Iran dan Hizbullah, makan akan ditarik ke pendekatan strategi kedua.Yakni pendekatan kajian mengenai tragedi Karbala.
Aktivis Syiah akan menceritakan bagaimana Husein dibunuh di Karbala. Pada fase ini penanaman perasaan kebencian kepada sahabat Nabi dalam hal ini adalah Muawiyah Bin Abu Sufyan dan anaknya Yazid Bin Muawiyah ditanamkan.
“Kalau orang umum yang minim ilmu mengikuti kajian Karbala Syiah pasti menitikan air mata dan hanyut dalam kebencian terhadap gubernur Iraq saat itu, lalu dikaitkan dengan membenci Muawiyah sebagai khalifah saat itu,” jelas pria yang kini aktif di Front Pembela Islam (FPI) ini.
“Jadi motif pendekatan Syiah memang logika politik bukan akidah,” jelasnya lagi.
Setelah dua strategi diatas berjalan lancar, barulah aktivis Syiah masuk ke strategi ketiga yaitu menghantam pemahaman akidah.
Menurutnya, aktivisi Syiah akan mulai mempersoalkan peran para perawian hadist. Dalam hal ini Syiah akan mendiskreditkan Abu Hurairah ra. Syiah akan menuduh bahwa Abu Hurairah banyak meriwayatkan hadits-hadits palsu dan bohong.
“Nah jika hadis riwayat Abu Hurairah tidak dipakai maka di sinilah pemahaman akidah seorang Ahlus Sunnah akan mulai berubah,” jelas Munarman lagi.
Jika hadits-hadits Abu Hurairah hingga Muawiyah sudah tidak dipakai, maka sangat mudah bagi aktivis Syiah untuk mempersoalkan tiga sahabat yang termasuk Khulafar Rasyidin, di mana lahirnya kebencian kepada Sahabat Abu Bakar As Shidiq ra, Umar Bin Khatab ra dan Ustman Bin Affan ra.
“Inilah empat strategi orang-orang Syiah memulai syiahnisasinya kepada umat Islam Ahlus Sunnah di Indonesia,” tandasnya lagi.*
Rep : Administrator
Red : Amy Syifa